International Research Conference




Kali ini aku mau cerita sedikit pengalamanku ikut International Research Conference akhir Desember 208 lalu di Bali.

Intro dulu nih.. hehe
Jadi guys, untuk bisa lulus S2 ataupun S3 di UI itu syaratnya harus melakukan presentasi hasil riset tesis/ disertasi kita di international research conference atau submit paper untuk publikasi jurnal. Baik lembaga conference maupun jurnal, keduanya harus lembaga yang kredibel dan bertaraf international. Dan agenda ini masuk SKS loh… Jadi kita enggak bisa ikut sidang tesis kalau belum melakukan salah satu dari agenda di atas. Susah kan? Emang susah masuk ataupun keluar dari UI.. wkwk

So that’s why, salah satu dosenku (mata kuliah Organizational Behavior & Change Process), Dr. Budi Widjaja S.E, MBA dan Ibu Fanny Martdianty, S.E, M.M, PhD, di awal semester 1 lalu ngasih kita tugas untuk bikin mini riset dan dipresentasikan di international conference. Tujuannya biar kita latihan nulis, bikin riset dan ikut international conference sebelum tesis beneran. Kaget? Iya banget. Secara ya itu pertemuan pertama kuliah, dan langsung dikasih tugas itu untuk diikutkan maksimal di akhir semester (sebelumnya sih harusnya sebelum UTS wkwk).

Singkat cerita, kelasku yang cuma berjumlah 8 orang akhirnya dibagi jadi 2 kelompok untuk project ini. Awalnya kita dikasih tema riset mengenai pelatihan/ training dan ditentukan tempat riset di salah satu sekolah internasional tempat salah satu temen kelompokku kerja. By the time, karena kita pikir cukup sulit mengkaji tema ini di institusi sekolah yang mayoritas sasarannya adalah siswa (bukan pegawai), akhirnya kita ganti tema. Kebetulan, aku sangat ingin mengkaji mengenai employee engagement dan turnover. Tema ini sudah kupakai dan kaji untuk beberapa tugas kuliah lainnya yaitu Research Method dan Managing Human Capital. Jadi, dipakailah temaku ini untuk project ini. Dengan berbagai drama, akhirnya kami tetapkan judul riset ini yaitu “The Impact of Employee Engagement and Job Satisfaction on Turnover Intention in Logistic Company 2019”. Mungkin untuk detail risetnya akan aku tulis di postingan terpisah ya siapa tau bisa bermanfaat.. hehe

Tibalah di bulan November dan kita belum daftar conference apalagi submit paper atau abstraknya. Ada beberapa international conference yang akan diselenggarakan di bulan Desember 2018 saat itu. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kita memutuskan untuk daftar di international conference yang diselenggarakan oleh Eurasia Research tanggal 28-29 Desember 2018 di Kuta, Bali. Eurasia Research merupakan suatu lembaga konferensi penelitian international yang mencakup wilayah Eropa dan Asia. Pengurusnya mostly orang India.

Jadi guys, persyaratan untuk ikut international conference kurang lebih seperti ini…
#Melakukan pendaftaran
#Submit abstrak dan/atau full paper penelitian/riset (bisa individu ataupun kelompok)
#Bayar fee pendaftaran sesuai dengan kategori peserta (presenter, co-author, listener/participant, dll) – (fee yang kita bayar saat itu sekitar 250 USD /orang)
#Hasil penelitian belum pernah diikutkan dalam international conference lain atau belum dipublikasikan di jurnal

Btw ada beberapa jenis presentasi yang bisa kita ikuti yaitu…
# Presentasi oral (langsung di tempat conference seperti presentasi pada umumnya, ini yang kita ikuti)
#Presentasi virtual (via skype atau media lainnya)
#Presentasi poster (mempresentasikan dengan poster)
#dll

Ini pertama kalinya kita ikut international conference. Kuncinya adalah kita harus menguasai English, karena semua komunikasi mulai dari pendaftaran, submit paper, presentasi sampai dengan tanya-tanya hal teknis harus pake English.

Saat itu deadline untuk submit abstrak di tanggal 15 Desember 2018. Dengan the power of deadliner (as always dududududu), aku bisa menyelesaikan pengambilan data dan analisis data dalam waktu 3 hari sejak tanggal 10 Desember 2018. Syukurlah… aku punya waktu 2 hari lagi untuk bikin abstrak dan disubmit ke Eurasia. Yups, kebetulan mereka bisa nerima full papernya after conference, jadi gak dikejar-kejar banget lah ya. But, I feel there’s something wrong ketika aku liat info di webnya bahwa deadline submit abstrak diundur sampai dengan tanggal 26 Desember 2018. Hmmm… dalam hati agak curiga, masa iya conference tanggal 28 tapi submit terakhirnya tanggal 26. Sementara ada proses screening dan seleksi abstrak.

Akhirnya kita submit abstrak sebelum deadline, alhamdulillah… dan langsung dapet konfirmasi untuk bisa ikut conference di Bali. Yeaaay… Tapi jangan seneng dulu, gimana caranya ke Bali tapi tiket pesawat udah pada abis karena lagi loooong holiday natal dan tahun baru. Belum lagi biaya conference yang cukup mahal. Singkat cerita akhirnya kita sekelas memutuskan untuk berangkat naik mobil. Haha. Untungnya yang berangkat cuma ber-5 jadi muat 1 mobil hehe. Oh ya, 1 orang naik pesawat, jadi total kita ber-6.

Perjalanan dari Depok sampai ke Bali memakan waktu sekitar 30 jam. Saat itu kita berangkat hari Rabu malam (tanggal 26) dan sampe di Bali hari Jumat subuh (tanggal 28). Sementara acara mulai jam 08.00 tanggal 28, ditambah kita belum nyiapin powerpoint untuk presentasi. Kebayang dooong rempongnya.. wkwk

Jam 08.15 kita sampai di Hotel D’Vare Kuta, Bali untuk presentasi di international research conference. What do you expect? Ya, sebelumnya aku ngebayangin acaranya di ballroom yang besar, pesertanya puluhan dari around the world dan suasananya ilmiah banget. Dan taraaa… sampailah kita di acara tersebut. Ruangannya gak terlalu besar, sedeng lah. Jumlah peserta sekitar 20 orang dan gak semuanya presentasi (ada yang cuma jadi listener), dan panitianya cuma 2 orang perempuan yang kayaknya orang India. What? Really? Is this kind of international conference? Hmmm… let’s forget it and focus to the research lol.

Waktu berlalu dan kita dapet giliran presentasi terakhir (mungkin karena submit abstraknya mepet wkwk). Beberapa peserta mempresentasikan hasil riset mereka. Ada beberapa yang aku kagumi. Riset seorang perempuan asal Australia yang mengkaji tentang Refugee (pengungsi) around the world. Fyi, kebanyakan refugee ini karena mereka sebagai korban perang di negaranya dan mostly perempuan dan anak-anak L. Yang kedua riset seorang Professor tentang Intellectual Capital. Yakk, kebetulan banget kita baru dapet materi itu di mata kuliah Managing Human Capital.

Tibalah kita untuk presentasi. Semuanya berjalan lancar. Meskipun aku ngerasa ppt yang kita sajikan kurang perfect (efek dibuatnya mepet wkwk) dan kurang dapet feedback mengenai hasil riset kita baik itu dari peserta maupun penyelenggara. Ya sekali lagi, yang kubayangkan adalah ketika presentasi ada semacam beberapa orang panelis yang wajib ngasih feedback selain peserta conference. Anehnya lagi, hari ke-2 ditiadakan. So conference ini cuma berlangsung satu hari sodara-sodara. Tidak sesuai dengan jadwal.

Berakhirlah acara conference dan kita semua dapet sertifikat. Haha. Yang ingin kusampaikan, ikut international conference ini adalah perjuangan buatku. Beberapa hari gak tidur, nyari referensi yang tepat, ngolah data mati-matian karena udah lupa banget sama statistic dan SPSS (maklum 5 tahun vakum dari dunia pendidikan), ditambah belum pernah belajar statistic multivariate. Nabung buat bayar conference yang waktunya deketan sama bayaran kuliah, dan beberapa drama lainnya yang melelahkan… (semoga dibalas surga)…

Meskipun international conference ini masih kurang sesuai dengan ekspektasiku (sepertinya efek penyelenggara yang kurang credible), tapi over all aku sangat menikmati proses ini.. Proses belajarnya, proses risetnya, proses discussnya, perjalanan pulang pergi Depok – Bali via darat yang amazing, all kinds of drama bersama teman-temanku yang kuat. Haha. Semoga next project (kalo ada), ataupun tesis nanti, bisa lebih baik dari ini. Aamiin.

Dari pengalamanku ini, ada beberapa tips buat kamu dalam memilih lembaga international conference,,
#Pilih lembaga penyelenggara yang sudah credible à biasanya kerja sama dengan universitas tertentu, cek review dari peserta konferensi sebelumnya
#Cari yang deadline submitnya cukup jauh dari pendaftaran atau dari penelitian kamu dimulai biar gak keburu-buru
#Bisa mengakomodir beberapa jenis presentasi (oral, virtual, poster, dll)
#Biaya tidak terlalu mahal (tapi biasanya mahal dan hitungannya USD lol)
#Tempat terjangkau à kalau kamu dalam kondisi kuliah sambil kerja, atau keuangan tidak terlalu mendukung, cari tempat conference yang dalam negeri saja, gak perlu ke luar negeri
#Tapi kalau kamu mau dapet pengalaman dan atmosfir yang berbeda, luar negeri jadi pilihan yang cocok ;)

That’s all. Semoga bermanfaat J

Comments

  1. kak boleh minta email ga, buat nanya2 hehe

    ReplyDelete
  2. kelemahan saya selama ini adalah English, bagaimana caranya untuk bs masuk S2 UI ya? sdh 2x mencoba tp selalu gagal.hiks..
    sdh 15 thn lulus kuliah S1 pula, niat ambil S2 untuk pengembangan karir dalam pekerjaan.
    mohon sarannya bagaimana ya? tks..

    ReplyDelete

Post a Comment